Tuesday, 7 January 2014

tokoh sufi




Syekh Abu bakar jahdar as-syibli
Beliau adalah seorang Tokoh Sufi, dengan nama lengkap  Syekh Abu Bakar Dalaf Ibnu Jahdar as-Syibli. Beliau dilahirkan di Surraman tahun 247 H. Beliau dilahirkan dari keluarga pejabat yang dihormati oleh masyarakat. Beliau mendapat julukan as-Syibli karena dilahirkan di daerah Syiblah Khurasan.
Beliau menempuh pendidikannya dengan baik mulai dari kecil hingga dewasa, sehingga Beliau dapat menguasai ilmu agama (sangat menguasai ilmu Fiqh dan hadits), dengan belajar kepada para ahlinya. Selama dua puluh tahun Beliau menempuh pendidikan tersebut kepada Para Ulama’ kesohor dan juga kepada Para Tokoh Sufi, seperti Syekh al-Junaid.
Sebagai seorang Tokoh Sufi, Beliau sering menguji orang-orang yang mengaku cinta kepada Beliau. Suatu ketika, ada sekelompok orang mendatangi beliau. Mereka menyanjung dan menyatakan cinta yang mendalam kepada beliau. Imam Syibli bukannya tersenyum dan menyambut ucapan mereka dengan binar. Beliau justru mengambil batu, melempari mereka. Sontak, mereka pun lari terbirit-birit.
“Andai kalian benar-benar mencintaiku, maka kalian pasti sabar menerima ujian dariku,” tegas beliau melihat sikap mereka itu.
Ada beberapa pokok pikiran Syekh Abu Bakar as-Syibli, di antaranya adalah :
  1. Seorang Sufi adalah semata-mata memfokuskan diri kepada Allah dengan akhlak Ketuhanan, dengan hati yang bersih dan tingkah laku yang mencerminkan sifat-sifat Allah dalam kehidupan sehari-hari.
  2. Sebagai seorang Sufi, Beliau menafsirkan ayat-ayat al-Qur’an, antara lain :
a.        Surah al-Mu’minun ayat 60 : “Dan Tuhanmu berfirman : Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan kuperkenankan bagimu… yang dimaksud doa dalam ayat inI adalah doa tanpa lupa.
b.       Surah an-Nur ayat 3 : “Katakanlah kepada laki-laki yang beriman : Hendaklah menahan pandangan…” Yang dimaksud dalam ayat tersebut adalah pandangan mata yang ada di kepala, dihindarkan dari yang haram dan pandangan mata hati dari segala sesuatu selain Allah.
c.        Surah ar-Ra’d ayat 39 : “Allah menghapus apa yang Dia kehendaki dan menetapkan”. Yang dimaksud dari ayat tersebut adalah : Bahwa Allah menghapus apa saja yang dikehendaki-Nya dari syuhud peribadahan dengan segala sifat-sifatnya dan menetapkan apa yang dikehendaki-Nya kesaksian Ketuhanan dan dalil-dalilnya.
d.       Surah al-Mu’minun ayat 3 : “Dan orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna..” Ayat tersebut bermakna bahwa semua yang selain Allah adalah tidak berguna.

Imam Abu Bakar as-Syibli wafat pada tahun 334 H.
\


sumber majalah risyalah syadziliyah edisi 3

No comments:

Post a Comment

Charly setia band nyantri di pp syaichona cholil

https://youtu.be/2ELP8ewuNHc https://youtu.be/2ELP8ewuNHc