obserfasi tentang Manfaat Siwak
Sebuah penelitian di Saudi Arabia pada tahun 2003 membandingkan penggunaan miswak/siwak dengan menyikat gigi seperti biasa. Pada akhirnya penelitian ini menyimpulkan bahwa, “menyikat gigi dengan miswak lebih efektif daripada menyikat gigi biasa, yaitu untuk mengurangi plak dan gingivitis (radang gusi) apabila didahului dengan petunjuk pemakaian yang baik dan digunakan dengan benar. Miswak tampak lebih efektif daripada sikat gigi untuk menghilangkan plak dari daerah V di pertemuan antar gigi, sehingga meningkatkan kesehatan interproksimal (area pertemuan antar pangkal gigi).” Lebih jauh lagi, riset-riset di Saudi Arabia juga menemukan efek-efek positif siwak terhadap sistem kekebalan tubuh.
Penelitian secara lebih ekstensif juga telah dilakukan oleh Dr.
Rami Muhammad Diabi terkait dengan efek positif siwak, terutama efek
anti–kecanduan yang cukup bermanfaat bagi perokok, yaitu berfungsi sebagai
langkah untuk penyembuhan dan pencegahan kecanduan rokok. Penelitian lain
menunjukkan bahwa siwak memiliki efek-efek pengendali plak yang dapat
menandingi unsur anti plak yang terbukti paling baik mengontrol plak, yaitu chlorhexidine
gluconate (CHX).
Perusahaan Wrigley (produsen permen mint) pernah menyelenggarakan
studi terhadap siwak yang dipublikasikan di Journal of Agricultural and Food
Chemistry. Studi tersebut menemukan bahwa mint yang dicampur dengan ekstrak
siwak ternyata berfungsi 20 kali lebih efektif untuk membunuh bakteri
dibandingkan dengan mint. Setelah setengah jam, mint yang dicampur ekstrak
siwak membunuh sekitar 60% bakteri penyebab bau mulut sedangkan mint hanya
mencapai 3,6%.
Nampaknya, pengakuan atas manfaat siwak akan terus dibuktikan
melalui penelitian demi penelitian, baik di negeri Barat maupun di Timur,
sebagaimana WHO telah merekomendasikan penggunaan siwak sejak tahun 1986. Namun
sebagai seorang muslim, cukuplah tujuan terpenting kita dalam menggunakan siwak
adalah untuk mentaati Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan untuk
mencapai ridla Allah Subhanahu wa Ta’ala, di samping pengetahuan kita terhadap
manfaat-manfaat tadi, dan dengan senantiasa meyakini bahwa setiap syariat Islam
pasti mengandung sekian banyak hikmah yang indah yang tidak terbantahkan oleh
siapapun.
Kandungan Kimia Batang Kayu Siwak
Hasil penelitian oleh Al-Lafi dan Ababneh
(1995) terhadap kayu siwak menunjukkan bahwa siwak mengandung mineral-mineral
alami yang dapat membunuh bakteri, menghilangkan plaque, mencegah gigi
berlubang serta memelihara gusi.
Siwak memiliki kandungan kimiawi yang
bermanfaat, seperti :
- Antibacterial acids, seperti astringents, abrasive dan detergents yang berfungsi untuk membunuh bakteri, mencegah infeksi dan menghentikan pendarahan pada gusi. Pada penggunaan siwak pertama kali, mungkin terasa pedas dan sedikit membakar, karena terdapat kandungan serupa mustard di dalamnya yang merupakan substansi antibacterial acids tersebut.
- Kandungan kimia, seperti Klorida, Pottasium, Sodium Bicarbonate, Fluoride, Silika, Sulfur, Vitamin C, Trimethyl amine, Salvadorine, Tannins dan beberapa mineral lainnya yang berfungsi untuk membersihkan gigi, memutihkan dan menyehatkan gigi dan gusi. Bahan-bahan ini sering diekstrak sebagai bahan penyusun pasta gigi.
- Minyak aroma alami yang memiliki rasa dan bau yang segar, menjadikan mulut menjadi harum dan menghilangkan bau tak sedap.
- Enzim yang mencegah pembentukan plaque yang menyebabkan radang gusi. Plaque juga merupakan penyebab utama tanggalnya gigi secara premature.
- Anti decay agent (Zat anti pembusukan), yang menurunkan jumlah bakteri di mulut dan mencegah proses pembusukan. Selain itu siwak juga turut merangsang produksi saliva (air liur) lebih, dimana saliva merupakan organik mulut yang melindungi dan membersihkan mulut.
Menurut laporan Lewis (1982), penelitian
kimiawi terhadap tanaman ini telah dilakukan semenjak abad ke-19, dan ditemukan
sejumlah besar klorida, fluor, trimetilamin dan resin. Kemudian dari hasil
penelitian Farooqi dan Srivastava (1990) ditemukan silika, sulfur dan vitamin
C. Kandungan kimia tersebut sangat bermanfaat bagi kesehatan gigi dan mulut
dimana trimetilamin dan vitamin C membantu penyembuhan dan perbaikan jaringan
gusi. Klorida bermanfaat untuk menghilangkan noda pada gigi, sedangkan silika
dapat bereaksi sebagai penggosok. Kemudian keberadaan sulfur dikenal dengan
rasa hangat dan baunya yang khas, adapun fluorida berguna bagi kesehatan gigi
sebagai pencegah terjadinya karies dengan memperkuat lapisan email dan
mengurangi larutnya terhadap asam yang dihasilkan oleh bakteri.
Penelitian lain dengan menjadikan bubuk siwak
sebagai bahan tambahan pada pasta gigi dibandingkan dengan penggunaan pasta
gigi tanpa campuran bubuk siwak menunjukkan bahwa prosentase hasil terbaik bagi
kebersihan gigi secara sempurna adalah pasta gigi dengan butiran-butiran bubuk
siwak, karena butiran-butioran tersebut mampu menjangkau sela-sela gigi secara
sempurna dan mengeluarkan sisa-sisa makanan yang masih bersarang pada sela-sela
gigi. Sehingga banyak perusahaan-perusahaan di dunia menyertakan bubuk siwak ke
dalam produk pasta gigi mereka. WHO pun turut menjadikan siwak termasuk
komoditas kesehatan yang perlu dipelihara dan dibudidayakan.
No comments:
Post a Comment